Liputankalbar.com Sintang. Curah hujan yang cukup tinggi di Kabupaten Sintang pada bulan Oktober 2002 banyak membuat resah masyarakat Kabupaten Sintang karena dalam tahun ini sudah kesekian kali Kabupaten Sintang terkena musibah banjir, menurut Karjito plt camat Tebelian ketika di hubungi awak media pada Senin ( 10/10/2022 ) mengatakan.
“Utk Kondisi Bencana banjir Sampai Saat ini diwilayah Kecamatan Sungai Tebelian Sintang Kabuoaten Sintang masih relatif Aman dari Banjir, dan belum ada dampak yang terlalu berat bagi masyarakat, namun kami dari pemerintah Kecamatan Sungai Tebelian akan selalu memantau situasi wilayah dan terus berkoodinasi dengan aparat Desa serta meng Updet perkembangan informasi BMKG Kabupaten Sintang, selain itu pemerintah Kecamatan Tebelian juga menyiapkan beberapa Bansos yang tersedia atau Stunby di lumbung Bansos Kecamatan, selanjutnya Kami dan forkopincam terus berupaya menghimbau warga terhadap Kemungkinan- Kemungkinan terjadi Cuaca Exstrim yg mengakibatkan bencana Angin Puting Beliung selain dampak banjir atau Longsor” terangnya.
Dari BMKG sendiri telah mengeluarkan rilis potensi cuaca ekstrem sebelumnya untuk periode 02-08 Oktober 2022, dan berdasarkan analisis terkini bahwa kondisi dinamika atmosfer di wilayah Indonesia masih cukup signifikan berpotensi mengakibatkan peningkatan potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah dalam sepekan kedepan.
Hasil analisis dinamika atmosfer terkini menunjukkan adanya sirkulasi siklonik yang membentuk pola belokan angin serta perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif dan pertumbuhan awan hujan, kemudian aktifnya fenomena gelombang atmosfer seperti MJO (Madden Jullian Oscillation) yang berinteraksi dengan gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin juga secara tidak langsung dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia dalam beberapa hari ke depan.
Waspada Potensi Cuaca Ekstrem Masih Berlanjut untuk Sepekan ke Depan (09-15 Oktober 2022)