Liputankalbar.com Sintang– Pandemi COVID-19 di kabupaten sintang membuat khawatir akan krisis di sektor pertamian dan perkebunan tapi semua itu seakan bertolak belakang dengan kenyataan dilapangan. Spekulasi tersebut dibuktikan dengan optimismenya para petani dan segenap pemerintah akan bertahannya sektor pertanian dan perkebunan di tengah pandemi yang terjadi sejak awal tahun 2020 kemarin.
Walaupun mempunyai dampak yang relatif kecil karena pandemi, Kadis Pertanian dan perkebunan Ir.Elisa Gultom mengatakan ukhusunya di Kabupaten Sintang produksi sawit dan karet tahun ini masih signifikan dan stabil.ucapnya
“Di sektor pertanian akan menjadi sektor andalan dalam masa pandemi COVID-19 dalam ketahanan ekonomi, karena pada sektor ini melibatkan sumber daya yang cukup besar, khususnya sumber daya manusia yang terlibat disitu,” ucap Gultom.
Selain itu, lanjut gultom, produknya itu juga merupakan kebutuhan pokok, khususnya pangan dan bahan industri sehingga mata rantai perekonomian cukup menopang.
“Selain karet, cabe, sawit juga komuditi yang menjamin, tiga komuditas itu saja untuk di kabupaten Sintang,” sebutnya.
Kalau untuk pertanian di bidang perkebunan, gultom juga mengatakan ada beberapa komuditi yang mendominasi dan cukup untuk diandalkan di tengah pandemi saat ini.
“Untuk bidang pertanian dan bidang perkebunan yakni sawit dan karet serta lada masih sangat dominan,” katagultom
Meski pun demikian, sambung gultom, ada beberapa sektor mengalami penurunan akibat wabah COVID-19 khususnya di sintang.
“Memang di saat ini ada beberapa sektor yang mengalami penurunan. Karena terjadi penurunan permintaan dari sektor hilirnya sehingga terjadi kelesuan,” ucapnya
Akibatnya produksi juga mengalami penurunan, otomatis permintaan untuk pengolahan ataupun pasar cenderung turun.
Kata gultom pihaknya sampai saat ini masih berupaya semaksimal mungkin untuk membenahi akan hal- hal tersebut.
” Kita juga bekerja sesuai dengan tupoksinya, yakni membantu dalam melalui bibit termasuk, alat bantu untuk bekerja , serta Bimtek dan penyuluhan di kabupaten Sintang,” pungkas gultom.