Liputankalbar.com.- Sintang. Pemandangan Bukit Kelam begitu mempesona. Membentang hijau dan asri. Meskipun dinamai sebagai Bukit namun nyatanya Bukit Kelam ini merupakan sebuah batu monolit gelap yang saat ini dianggap sebagai formasi batu monolit terbesar dan tertinggi di dunia mengalahkan Ayers Rock di Uluru, Australia.

Dilansir dari suara.com dalam lifestyle, ketinggian bukit kelam mencapai 1.002 mdpl. Bukit kelam jauh lebih tinggi dan besar dibandingkan Ayers Rock yang memiliki tinggi 862 mdpl.
Bukit kelam berlokasi di tengah Kecamatan Kelam Permai, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Berjarak sekitar 20 km dari Kota Sintang dengan waktu tempuh 1 jam. Sekitar 345 kilometer dari Kota Pontianak dengan waktu tempuh sekitar 7-8 jam. Ada 2 (dua) cara/moda transportasi yang bisa dipilih untuk menuju ke sana. Melalui darat dengan bus, atau melalui udara dengan pesawat dari Bandara Pontianak (PNK) Supadio ke Bandara Sintang (SQG)-Tebelian Airport. Ada maskapai Wings Air dan Nam Air yang melayani rute langsung tersebut setiap harinya. Namun, pasca pandemi Covid-19, Bandara Sintang (SQG)-Tebelian Airport ditutup untuk sementara waktu.

Bukit kelam merupakan cagar alam yang kaya flora dan fauna. Karena keanekaragaman hayatinya, Pemerintah menata kawasan tersebut sebagai Taman Wisata Alam (TWA) Bukit Kelam. Masyarakat sekitar biasa menyebutnya Bukit Raya. Berkunjung ke Bukit Kelam, wisatawan dapat menikmati suasana yang sejuk dan segar sekaligus melihat pemandangan hutan tropis di sekitar.
Dilansir dari sintang.go.id, Bukit Kelam pernah masuk posisi 5 besar dari 74 objek taman wisata terbaik yang diselenggarakan di Prambanan Yogyakarta pada tanggal 6-8 Juli di acara Festival Taman Nasional dan Festival Wisata Alam.

Bukit Raksasa/Batu Monolit Terbesar di Dunia
Membentang di Desa Kebong dari Barat ke Timur sepanjang 2-3 km, dengan ketinggian mencapai 1.002 meter dpl. Bayangkan saja, bagaimana besar dan indahnya bentang alam bongkahan bukit raksasa (monolit) ini.  Bukit Kelam merupakan salah satu tempat wisata yang harus dikunjungi, terutama bagi pencinta wisata alam dan panjat tebing atau rock climbing.

Rumah Anggrek Hitam dan Kantung Semar Satu-satunya di Dunia
Bukit Kelam menyimpan banyak keunikan. Mengutip IDN Times, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah III Kalimantan Barat, Barata Sibarani mengungkapkan, Bukit Kelam yang terletak di Kecamatan Kelam Permai, Sintang, memiliki kehidupan, tidak seperti Aluru di Australia.
Di Bukit Kelam ada flora dan fauna, pemandangan alam yang unik, ada gua, dan tentunya dinding batu untuk climbing dengan skala internasional. “Jenis batunya dikenal oleh climber internasional,” ujar Barata saat itu.
Salah satu flora yang hanya ada di Bukit Kelam Sintang dan tidak ada di belahan bumi lainnya, yakni tanaman endemik nephentes clipeata atau kantung semar. Berwarna kemerahan, kantung semar ini tumbuh di celah-celah tebing curam bebatuan Bukit Kelam, pada ketinggian 600-800 mdpl. Disebutkan pula, nephentes clipeata ini berbentuk unik yakni pada bagian atas seperti corong, dan di bagian bawah bulat menyerupai bola. Menjadi tumbuhan endemik Bukit Kelam, kantung semar clipeata ini banyak diteliti ahli dari berbagai negara. Tidak hanya kantung semar, Bukit Kelam juga menjadi rumah bagi anggrek hitam.

Air Terjun dan Deretan Gua untuk Pecinta Caving
Di Bukit Kelam juga terdapat air terjun. Air di kawasan batu rakasasa ini menjadi sumber kehidupan masyarakat, dan bahkan menjadi sumber air kemasan. Air dari Bukit Kelam juga menjadi sumber pembangkit listrik yang digunakan masyarakat Sintang. Tidak hanya itu, ada juga gua-gua bagi para pecinta caving. Yang paling popular adalah gua walet dan gua kelelawar. Bukit Kelam bisa disebut sebagai salah satu habitat burung walet, karena hingga saat ini masyarakat secara bergantian dan berkelompok memanen sarang burung walet setiap tahunnya di bukit raksasa itu.
Via Ferrata untuk ke Puncak
Untuk sampai di puncak bukit, kita bisa mendakinya melalui sisi barat. Saat ini sudah tersedia via ferrata untuk mendaki tebingnya. Lebih aman dengan adanya tali pelindung. Namun dengan sensasi yang lebih menantang lagi dibanding tangga besi. Dari atas bukit, kita bisa menikmati pemandangan memesona Sintang dan sekitarnya lho.

Legenda Bukit Kelam
Ada legenda yang berkembang di masyarakat Sintang mengenai sejarah dan asal-usul Bukit Kelam. Ada yang menyebut Bukit Kelam merupakan meteor yang jatuh di bumi Sintang. Namun yang melegenda adalah cerita di masyarakat bahwa Bukit Kelam merupakan batu yang diambil oleh seorang pemuda Dayak super sakti dari puncak gunung batu di Nanga Silat, Kabupaten Kapuas Hulu. Memiliki sifat sombong dan serakah, pemuda bernama Bujang Beji atau Sebeji itu sesumbar akan menutup sungai dengan kekuatan ilmunya, agar ikan-ikan yang ada di Sungai Kapuas dan Melawi hanya bisa diambil olehnya. Melihat kelakuan Bujang Beji, seorang putri yang juga sakti mencari akal agar keinginan buruk Sebeji itu tidak terlaksana. Ia mengumpulkan duri dan menaburkannya di jalan yang akan dilalui Bujang Beji. Benar saja, sebuah duri menusuk kaki Sebeji saat ia membawa batu tersebut. Bujang Beji terjatuh. Dia marah hingga membuat batu yang diangkatnya jatuh di tempat sekarang yang disebut Bukit Kelam.

Terlepas dari legenda yang menyelimutinya, mengunjungi TWA Bukit Kelam adalah pilihan yang tepat ketika berkunjung ke Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Sebuah batu raksasa menjulang tinggi menghadap hamparan permadani hijau, dengan hutan tropis di kiri kanannya yang memagari ladang-ladang padi yang siap berbuah milik warga. Besar dan tingginya Bukit Kelam tidak bisa diragukan lagi. Ini terbukti dari terlihatnya gunung batu raksasa ini hampir dari banyak penjuru di Sintang.