Liputankalbar.com – Sintang.Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sintang Ir, Murjani, MT ketika diwawancarai awak media saat di temui  mengatakan pembangunan dan pemeliharaan jalan di wilayah kabupaten Sintang tahun 2023 akan berjalan stagnan mengingat anggaran yang sangat minim dan turun dari tahun sebelumnya.

“Masyarakat Kabupaten Sintang kembali harus bersabar dengan minimnya anggaran pemeliharaan jalan di tahun 2023 ini, yang mana jalanan masih banyak yang berlumpur dan berdebu,” ucap Murjani, pada  selasa (9/1/2023).

Menurutnya kadis PU Sintang ini, Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU) Afirmasi transportasi dan leguler. kabupaten Sintang khusus untuk pemeliharaan jalan hanya dianggarkan Rp20 milyar.

Anggaran yang di berikan ini sangat jauh menurun bila dibandingkan tahun 2017 lalu yang mencapai Rp150 Milyar lebih, dan turun hingga Rp 10 milyar tahun 2022 lalu dan tahun ini hanya Rp20 milyar.

“Kondisi ini dipastikan akan mengalami kerusakan jalan yang sangat parah di Sintang karena 80 persen jalan di Kabupaten Sintang masih berupa tanah merah. Sedangkan  ruas jalan di Sintang  sepanjang totalnya kurang lebih sekitar 4 ribu kilo meter, dan 3.400 kilometernya masih berupa jalan tanah,” ucap Murjani.

Banyak faktor yang menyebapkan kerusakan jalan di Kabupaten Sintang antara lain  disebabkan banyaknya truck bermutan sawit diatas 8 ton yang melewati jalan tanah sehingga menyebabkan jalan menjadi berlumpur dan sulit dilalui.

“Jika di hitung untuk menghitamkan jalan dengan  standar nasional diperlukan anggaran 5 hingga sampai dengan 6 milyar per kilo meter, anda bayangkan dengan anggaran hanya 20 milyar yang di berikan ditahun 2023 ini, Sintang hanya mampu membangun 4 kilometer saja,” jelas murjani

Lagi menurut Murjani tahun ini sejumlah ruas yang tahun ini akan mendapatkan anggaran yakni penugasan di jalan Lengkenat-Sepauk dan Lingkar Kelam, untuk DAK leguler penugasan ada di ruas Seputau–Lintas Keladan, dan DAK transporttasi di kawasan HTI.