Liputankalbar.com – Sintang. . Tahun 2021 Kabupaten Sintang dilanda banjir besar hampir 1 bulan penuh air dalam kondisi naik dan  pergerakan perekonomian dikabupaten Sintang bisa di katakan lumpuh, kini di bulan oktober 2022 Sintang kembali dilanda banjir besar menurut data yang disampaikan oleh Bupati Sintang dr.H Jarot Winarno kepada Gubernur Kalimantan Barat H. Sutarmiji dalam bentuk surat resmi

Menurut laporan Bupati Sintang dr.H.Jarot Winarno dalam Surat resminya,  bahwa data sementara jumlah warga Kabupaten Sintang yang terdampak banjir adalah berjumlah 12. 085 Kepala Keluarga atau 43. 682 jiwa.

12. 085 Kepala Keluarga atau 43. 682 jiwa ini tersebar di 104 desa atau kelurahan yang ada di 10 kecamatan. Ada 4 kecamatan yang tidak terdampak banjir yakni Kecamatan Sungai Tebelian, Kayan Hulu, Ketungau Hulu dan Ambalau.

Bupati Sintang dalam surat tersebut juga  memaparkan jumlah warga yang terdampak banjir per 11 Oktober 2022.
1. Kecamatan Sintang ada 25 desa/kelurahan, 4. 562 KK atau 14. 932 jiwa
2. Kecamatan Binjai Hulu ada 4 desa, 63 KK atau 246 jiwa
3. Kecamatan Ketungau Tengah ada 2 desa, 22 KK atau 87 jiwa
4. Kecamatan Tempunak ada 4 desa, 188 KK atau 752 jiwa
5. Kecamatan Sepauk ada 7 desa, 778 KK atau 3. 580 jiwa
6. Kecamatan Dedai ada 9 desa, 1. 603 KK atau 6. 413 jiwa
7. Kecamatan Kayan Hilir ada 22 desa, 1.400 KK atau 9. 366 jiwa
8. Kecamatan Serawai ada 22 desa, 3. 033 KK atau 9. 669 jiwa
9. Kecamatan Ketungau Hilir ada 7 desa, 238 KK atau 951 jiwa
10. Kecamatan Kelam Permai ada 2 desa, 198 KK atau 686 jiwa
“total ada 104 desa, 12. 085 KK atau 43.682 jiwa yang terdampak banjir

Sementara Gubernur Kalimantan Barat H. Sutarmidji juga sudah melakukan langkah-langkah penanganan warga yang terdampak banjir. salah satunya dengan cara menetapkan Status Tanggap Darurat Penanganan Bencana bagi seluruh Kabupaten yang  terdampak bencana banjir.

“saya juga menghimbau, agar penanganan warga terdampak banjir serta yang berada di pengungsian lebih terarah dan terpadu, jajaran pemerintah kabupaten bisa berkolaborasi dengan para pihak dan kelompok masyarakat” pesan Gubernur Kalbar.